Dua tahun lalu saya membaca seabrek-abrek buku parenting karena keperluan pekerjaan. Dari yang berat sampai berat berat banget (bacanya malah bikin keblinger), sampai menyempatkan waktu ke toko buku dan ternyata ada banyak juga buku-buku parenting yang bahasanya ringan dan mudah dipahami. Tapi karena saat itu sedang banyak butuh buku-buku penguat teori, saya jadi harus menghabiskan waktu baca si 'buku-buku berat' tadi.
Usai membaca buku-buku parenting untuk keperluan pekerjaan, saya sempat rehat baca buku-buku parenting. Bosan dan jenuh haha, baru baca lagi awal tahun lalu ketika ada diskon di Google Play Book, saya beli buku The Danish Way of Parenting, yang (setelah baca bukan untuk keperluan perkejaan) ternyata seru juga yaaah.
Bulan Oktober lalu saya dan Mas Har pergi ke Gramedia untuk jajan buku, ini pertama kalinya kami ke toko buku lagi selama pandemi, sejak pandemi saya gak ke Gramed, gak ke toko buku dan gak beli buku sama sekali. Baca buku-buku dari perpus Hayu maca aja. Nah, jatah bulan Oktober saya belikan buku Happy Little Soul ini.
Sebetulnya saya sudah cukup lama tahu buku ini, karena sudah lama mengikuti Ibu Retno di Instagram, mengikuti cerita-cerita Kirana yang menggemaskan. Tapi belum tergerak beli bukunya hehehe, baru kemarin beli, pas sekali ada cetakan dan cover baru.
Kalau biasanya saya meramu teori-teori parenting dalam bahasa sederhana, tapi tetap mengatur sedemikian rupa agar pembaca tau kalau yang dibaca ini ada teorinya loh! nah buku ini jelas kebalikan dari apa yang saya biasa lakukan untuk keperluan pekerjaan saya sebelumnya. Teman-teman, tidak akan menemukan teori-teori perkembangan anak usia sekian-sekian dari ahli A atau ahli B, teman-teman juga tidak akan menemukan aturan A dan B berdasarkan teori X dan Y. Yang kita baca di buku ini, murni pengalaman Ibu Retno sebagai seorang Ibu (yang saya yakin tentu saja sebelum melakukan hal ini banyak riset dan bacaan yang jadi sumber Bu Retno).
Dengan gaya bercerita Bu Retno, kita diajak menyelami pengalaman beliau selayaknya seorang teman. Bagimana menatur perasaan ketika pertama kali keguguran? Bagaimana rasanya hamil tapi harus ditinggal suami? Bagimana rasanya mengurus bayi di Negeri orang? dan yang paling bikin penasaran, tentu bagaimana mengasuh Kirana menjadi anak yang percaya diri dan penuh empati.
Di awal saya sempat berekspektasi akan menemukan banyak catatan-catatan religius dalam perjalanan pengasuhan Bu Retno karena tergambar di Instagram seperti itu, tapi porsi nilai religius ini pas sekali, tidak membuat kita yang setelah baca merasa ini buku parenting yang 'islami' sekali, tapi juga tetap ada nilai religius yang Bu Retno ceritakan disini. Bagian favorit saya adalah bagaimana cara Bu Retno 'merayu' Allah, tak berhenti meminta ketika ingin punya anak lagi. Ada rasa percaya kepada Tuhan yang sangat kuat, yang membuat saya juga diingatkan agar tak lupa menitipkan beragam keinginan dalam doa.
Sisanya saya mencatat beberapa poin kenapa buku ini amat menarik untuk dibaca oleh teman-teman semua:
- Bu Retno menggambarkan pentingnya menjadi pemimpin untuk diri sendiri ketika kita menjadi seorang Ibu, dengan banyaknya informasi yang masuk, kitalah pengambil keputusan terbaik untuk anak-anak kita.
- On Books & Toys, buku penting jika kita ingin menumbuhkan anak yang juga mencintai baca dan buku. Walaupun kita tak suka baca, tapi pastikan kita menyiapkan anak kita tumbuh dengan buku dalam kesehariannya. Untuk mainan, ingat bahwa semewah apapun mainannya, adalah kehadiran orang tua yang paling penting untuk menemani anaknya bermain.
- Saran screen time yang menurut saya pas. Tidak melarang, tapi juga tidak berlebihan. Termasuk konten apa saja yang ok untuk di tonton anak sesuai usia.
- Bagaimana pengasuhan positif yang dilakukan Bu Retno sehari-hari. Bukan hanya praktik yang terlihat 'wah keren' tapi juga bagaimana menyikapi insecurity sebagai seorang Ibu yang harus bisa membagi waktu antara anak dan rumah.
- How to be a creative parents, berisi tips kegiatan bersama anak untuk dilakukan bersama.
- Bagaimana mengajarkan kebaikan dilihat dari aspek agama juga aspek humanity secara universal.
- BECOME A HAPPY MOTHER. Bagaimanapun juga, Ibu yang bahagia akan menumbuhkan anak yang bahagia, akan ada catatan untuk mengatur emosi, meredakan rasa bersalah, bagaimana memaafkan diri sendiri dan belajar dari kesalahan serta mengajak Ayah untuk team up dalam pengasuhan.
Saya memberi rating 4/5 untuk buku ini. Karena masih ada juga typo dan penempatan halaman yang rasanya kurang pas, tapi tidak sampai merubah esensi buku. Boleh dibaca kalau teman-teman sedang mempersiapkan diri menjadi Ibu yang lebih baik, ingin melihat praktik baik pengasuhan positif, dan tak mesti jadi seorang Ibu untuk membaca buku ini.
Kalau kamu ingin memberikan hadiah buku parenting untuk teman-temanmu yang tidak terlalu suka membaca, buku ini layak loh jadi hadiah. Karena bahasanya amat sangat ringan. Untuk yang suka baca bisa juga gak? Tentu bisa hehehe.
Oiya saya juga menulis review buku ini untuk Instagram Hayu Maca, bisa di cek disini ya:
https://www.instagram.com/p/CI2-6yprFN-/Terima kasih teman-teman semua! Selamat membaca !
Sampai jumpa di Review Asri berikutnya.