Postcard dari Jombang |
Selamat lebaran!
Saya dan keluarga menghabiskan waktu lebaran di rumah keluarga suami di Jombang. Desa tempat kami pulang kebetulan sebuah desa yang sangat jauh dari pusat kota, belok dikit sudah masuk Lamongan :') lebih dekat ke Mojokerto bahkan daripada ke Kota Jombang. Untuk masuk desa ini, kami perlu melewati hutan jati, hutan mahoni, dan sawah serta kebun warga.
Tidak ada sinyal telfon sama sekali di desa ini. Tapi wifi bisa masuk. Jadinya selama disini kami numpang wifi tetangga dan tetap dapat sinyal internet yang tetap menghubungkan kami dengan apa yang terjadi diluar sana. Sinyal disini bahkan amat stabil. Enam bulan lalu ketika berkunjung, sinyal di Desa ini pyar pet, sering sekali tiba-tiba mati terutama ketika hujan. Tapi ya, waktu itu saya bahkan sudah sangat bersyukur karena tetap bisa bekerja dari rumah ketika pulang.
Pulang kali ini rasanya beda karena saya sama sekali tidak bekerja. Libuuuuur panjang. Selain itu, ini untuk pertama kalinya saya lebaran idul fitri disini. Dan: Tidak ada lontong, ketupat, opor, sambel goreng atau rendang sama sekali. :') Mungkin karena sekarang saya sudah bertambah tua, urusan makanan yang beda dari biasanya tak lagi jadi masalah. Tak ada makanan khas lebaran sama sekali, ya sudah tidak apa-apa. Walaupun jujur saya jadi kangen sekali rumah. Dan dengan pengaturan lebaran yang pasti di Jombang, saya tidak tahu kapan akan merasakan menu komplit lebaran idul fitri buatan Ibu di Cimahi.
Bacaan-Bacaan di Libur Panjang Lebaran
Sepanjang di Jombang, saya membaca beberapa buku. Ada dua buku yang sedang saya baca (buku non fiksi) berjudul Set Boundaries Find Piece - a guide to reclaimed yourself karya Nedra Glover Tawwab, buku ini saya beli di Google Playstore dengan harga 32.000 saja! best deal karena hanya 10% dari harga buku fisiknya. Saya baru selesai membaca bab pertama di kereta dari Bandung menuju Jombang.
Buku nonfiksi kedua berjudul 101 Essays that will change the way you think karya Brianna West, buku yang ini saya beli dari Konyv Bookstore beberapa hari sebelum berangkat ke Jombang. Karena isinya semuanya essay-essay nonfiksi, yang buat saya perlu banyak waktu untuk di"olah", saya berencana membaca satu essaynya per hari, rencananya! haha, karena ternyata sekarang baru baca 4 essays saja. Jujur saya membeli buku ini karena nagih banget baca essay setelah baca buku-buku Dea Anugrah, tapi buku ini agak beda, essay-essay disini banyak ditulis dari perspektif penulis tanpa menyertakan sumber pemikiran tersebut, ada sih catatan kaki buku-buku lain yang penulisnya baca di bawah keterangan essay, namun saya berharap mendapat lebih banyak sumber lagi hihi. Impresi membaca 4 esai pertama jadinya agak kurang berkesan, walaupun banyak coretan-coretan yang membuat saya berpikir lama juga, tapi ya, mari kita lanjutkan baca terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian menyeluruh terhadap buku tersebut.
Selain membaca dua buku nonfiksi tersebut, saya menamatkan membaca 3 buku fiksi! Freeter Membeli Rumah karya Arikawa Hiro, buku yang saya dapat dari Penerbit Haru untuk di Review. Reviewnya belum siap sih hehe, tapi membaca Freeter rasanya menyenangkan!
Dua buku lainnya adalah buku romance yang direkomendasikan oleh seorang bookstagrammer setelah saya membaca The Love Hypothesis, yaitu buku berjudul The Spanish Love Deception karya Elena Armas dan The Girl with The Make-Believe Husband karya Julia Quinn, buku terakhir yang saya sebutkan merupakan buku prequel dari series Bridgerton. Sebagai penggemar buku-buku bergenre romance, membaca keduanya rasanya lumayan menghibur ditengah liburan panjang ini! Kalau sempat nanti saya akan bikin reviewnya juga ya!
Kalau teman-teman, membaca buku apa saja di libur panjang lebaran ini?
0 comments
leave yout comment here :)