Wonderwall |
Saya ingin bercerita sedikit tentang dinding dan ruang kelas kami yang kami gunakan untuk belajar hari ini.
Ketika kelas 2 dulu, di ruangan yang sama dengan kelas kami sekarang, saya sering sekali kali mengganti display kelas sesuai dengan tema belajar kami atau memajang hasil tugas dan pekerjaan anak-anak yang menarik. Bisa gambar, foto, cerita atau karya keterampilan.
Tahun ini saya belum memajang display apapun di dinding kelas. Bahkan tidak ada daftar KM dan daftar piket. Awal semester ini saya menutup dinding-dinding kelas dengan plastik bening yang bisa dijadikan dinding tulis dan tempat menempel bahan belajar.
Minggu lalu saya mencoba mengajak anak-anak untuk berkeliling Indonesia dan Dunia (hehe) lewat gambar-gambar Instagram, lalu kami berdiskusi menentukan apakah gambar tersebut merupakan kenampakan alam ataukah kenampakan buatan. Gambar-gambar tersebut masih tertempel lengkap dengan kartu pertanyaan untuk pelajaran menulis.
Minggu ini saya kembali membuat dinding tulis tambahan untuk pembelajaran sains tentang penggolongan hewan. Tadi seharian penuh saya dan anak-anak berdiskusi dan mengelompokkan hewan-hewan seta belajar membuat grafik dasar pengelompokkan hewan-hewan. Grafik dasar ini dibuat anak-anak di sticky notes, masing-masing anak saya beri jatah menuliskan 3 binatang dan klasifikasinya, namun ada juga yang bisa membuat sampai 6 hewan. Oh iya, ternyata tak semua anak-anak di kelas merasa lebih mudah menuliskan tugas tadi dengan grafik. Ada juga yang membuat tulisan dengan menggunakan nomor-nomor.
Dinding Tulis Kelas 3 |
Ide membuat dinding tulis ini berawal ketika saya mampir ke tempat terapi bu Yukie, karena disana belum ada papan tulis, Bu Yukie menggunakan plastik bening untuk alas dinding tulis. Ketika saya coba dikelas, ternyata asyik sekali. Kami tidak harus fokus pada satu dinding ketika belajar, dan saya tidak harus kembali ke depan kelas ketika harus menuliskan sesuatu, saya bisa menulis di dinding manapun.
Apakah dinding tulis ini efektif digunakan di kelas ?
Well, selama dua minggu ini saya merasa sangat nyaman karena bisa bergerak berkeliling dari satu siswa ke siswa lainnya lalu menulis dan menggambar tanpa harus kembali ke papan tulis utama. Saya rasa anak-anak juga cukup menikmati, karena dengan luasnya dinding tulis kami sekarang, setiap anak memiliki kesempatan untuk mengisi dinding ini ketika saya meminta mereka mengerjakan sesuatu langsung di dinding kelas.
Saya juga bisa menempel beragam gambar dan artikel, lalu saya bisa menarik garis dari gambar tersebut untuk menjelasakan dan menuliskan hal penting yang berkaitan dengan artikel tersebut. Jika pelajaran dan materi berganti, kami bisa dengan mudah menghapus dan mengganti gambar-gambar yang menempel tanpa harus mengotori dinding. Jika masih diperlukan, materi dan gambar tidak akan dihapus malah bisa ditambah dengan hasil diskusi dan temuan baru tiap harinya.
Setidaknya bagi anak-anak yang mudah mengingat tulisan dan gambar di dinding, mereka mampu mengingat karena materi yang dibahas tidak akan langsung dihapus. Dinding kelas ini juga membuat tidak ada batas dimana arah depan dan belakang kelas, anak-anak bisa bergantian menjadi barisan paling depan atau paling belakang tergantung dimana saya menjelaskan dan menulis materi pelajaran.
5 comments
waaah.... kereeeen!!!
BalasHapusAda lagi nilai plusnya bu Asri: dinding kelas tetap bersih... ga perlu sering2 di cat. Selain itu murah juga...dibanding seluruh dinding dikasi whiteboard. Semoga anak2 terus semangat belajar, yaa... :-)
Hehe iya bu, bener banget :) amien amien
HapusMau tanya, itu menggunakan plastik apa ya? Mnghbiskan brpa anggaran utk 1 kls? Kbtulan saya juga sedang mencari solusi untuk menghias kelas berdasarkan tema tnpa merusak dinding dengan bekas solasi/lakban/double tip. Mohon bantuannya.. ^^
BalasHapusMau tanya, itu menggunakan plastik apa ya? Mnghbiskan brpa anggaran utk 1 kls? Kbtulan saya juga sedang mencari solusi untuk menghias kelas berdasarkan tema tnpa merusak dinding dengan bekas solasi/lakban/double tip. Mohon bantuannya.. ^^
BalasHapushalo, maaf baru dibalas. terimakasih sudah berkunjung, plastiknya plastik tipis yang biasa dipakai untuk sampul, haganya murah kok, satu lembar di Cimahi 700 rupiah, kalau satu kelas mungkin 10 lembar juga cukup jadi sekitar 7.000 saja :)
Hapusleave yout comment here :)