Kerja dan Keinginan untuk selalu WFA
Bulan ini, aduhay sekali!
Setelah Bulan lalu pace melambat karena COVID19, isoman dan izin kerja 10 hari, Maret ini rasanya saya sedang sprint mengejar ketertinggalan Bulan Februari. Eh, tapi ini urusan kerjaan ya haha bukan urusan yang lain, rasanya kok gak sudah-sudah kerjaan datang haha, belum selesai pekerjaan A sudah datang pekerjaan B, belum selesai pekerjaan B, si C menanti. hihi. Apalagi sekarang sedang persiapan menuju kuartal kedua, akan ada banyak persiapan menyambut kuartal baru. Di industri tempat saya bekerja, sebulan sebelum masuk kuartal baru, adalah bulan-bulan penuh kesibukan. Termasuk, ya bulan ini :).
Ditengah pekerjaan yang bertubi datang ini, saya bersyukur masih bisa kerja :') +masih bisa bekerja dari rumah. Saya mulai melihat beberapa tempat kerja kembali memberlakukan WHO/ datang langsung ke kantor, jadi masih bisa bekerja dari rumah, dengan jam kerja yang fleksibel tapi juga tetap masuk akal, rasanya sepadan dengan beragam keriuhan Maret ini.
Walaupun terlihat anti WFO (HAHA), saya sebenarnya menikmati sekali kerja bareng sama orang lain :), per-tengah Bulan ini, saya sudah 2x bekerja diluar, pertama di Kantor Research & Develompent saya di Bandung dan sekali di kafe bersama seorang sahabat. Saya bukan gak suka ketemu teman kerjanya hehe tapi saya gak suka commuting tiap hari, macet-macetan di jalan daaaaan jauh dari Rana.
Kerja//makan//curhat bareng Fitri |
Menanti Senin (dan Selasa)
Sebenarnya saya tidak masuk sekte pembenci Senin, tapi saya juga bukan tipe penanti Senin wkkk. Belakangan, ada satu hal yang membuat saya (dan Mas Har) menanti-nanti hari Senin! DRAKOR hahaaa! Sudah lama sekali sejak terakhir kali kami nonton Drakor barengan :') kayanya terakhir nonton bareng serial yang on going itu Hospital Playlist 2 itupun gak sampai tamat, karena saya tim harus nonton malam itu juga ketika serialnya tayang. Mas Har lebih woles. Nah sekarang kami sedang nonton Business Proposal bareng :') Drama ini receh dan ringan sekali ceritanya. Tipikal romcom yang bisa ditebak endingnya, tapi tetap seru untuk ditonton. Dan kocaaak sekali.
Drama ini sedang tayang di Netflix, tiap hari Senin dan Selasa pukul 21.30 WIB. Seru juga ya nonton drama on going di Senin-Selasa, jadi menanti Senin padahal biasanya menanti weekend haha.
Catatan tentang Buku
Bulan ini saya membaca beberapa buku menarik. Salah satunya Seven Husband of Evelyn Hugo yang reviewnya sudah saya buat di postingan terpisah. Ada juga Wizard Bakery, dan terakhir sekali, semalam saya tamat membaca buku bergenre Historical Fiction yang sedang hits (mungkin ya haha), karena serialnya tayang di Netflix, Bridgerton. Bukunya sendiri ditulis oleh Julia Quinn.
Buku ini semacam Harlequin gitu ya hihi, kisah percintaan yang awalnya benci atau terpaksa bersama karena satu keadaan, lalu tokoh utamanya saling jatuh cinta, kemudian ada satu lagi konflik setelah mereka bersama, dan biasanya berakhir dengan salah satu dari mereka (biasanya laki-laki), menyadari kesalahannya dan minta maaf, lalu kisah cinta mereka semakin kuat aaaand the end, happily ever after hihi. Bridgerton sendiri terdiri dari beberapa buku ternyataaa, Bridgerton ini nama keluarga dan ada 8 anak dalam keluarga ini. Sepertinya tiap buku mengisahkan cerita masing-masing anak. Yang saya baca pertama (sesuai urutan terbit) adalah The Duke & I, bercerita tentang anak ke-4, Daphne dan kisahnya dengan Simon, Duke yang terkenal playboy, juga teman kakak laki-lakinya, yang baru pulang ke Inggris.
Oiyaaa, ngomong-ngomong tentang buku, kemarin saya berkesempatan menjadi moderator untuk Selasa Bahas Buku Hayu Maca, dan diskusinya seruuuu sekali. Saya memandu Kak Saski, seorang dosen di PTN di Bandung, mengulas buku kumpulan artikel tentang Bandung tempo dulu, judulnya Ramadan di Priangan karya Haryoto Kunto. Diskusinya bisa teman-teman saksikan disini ya.
----
Sekiaaaaan cerita tengah Maret sayaa. Terima kasih sudah membaca! Semoga sehat-sehat teman-teman semua, dan kita semua diberikan kekuatan menyambut Ramadan yang sudah sangat dekat!