Saya sempat cerita di Medsos kalau masa setelah melahirkan saya agak sulit menggambar lagi. Pertama karena menggambar beda sama baca, effortnya luar biasa: menginggalkan anak untuk waktu fokus yang lumayan lama + kalau disambi/diganggu siapa saja, belum tentu moodnya balik buat kembali menggambar. Saya sampai menonaktifkan Instagram saya yang isinya khusus gambar-gambar :'). Jadinya akun pribadi saya, saya jadikan akun gambar + curhat saja. Sekarang masih di kunci sih karena saya sempat krisis kepercayaan diri di awal 2022 hehe. Ada-ada saja ya penyakitnya Asri.
Tapiiii, hari ini saya mau sharing sesuatu, saya mulai gambar lagi! sayang banget pas lagi semangat-semangatnya malah sakit hehe :'), awal tahun kemarin saya bantuin teman bikin undangan pakai model ala-ala ilustrasi seperti undangan pernikahan saya dulu. Senang sekali dilibatkan dan gambar-gambar lagi!!! Walaupun mengerjakannya super duper lama. Sudah lah lama tidak menggambar, eh langsung project yang lumayan serius. Nah asyiknya karena challenge itu, saya jadi mulai gambar dan doodle lagi.
Gambar ini kumpulan doodle kucing yang asal-asalan saya buat sambil berlatih dari buku How To Doodle Year-Round karya Illustrator Kamo. Habis coret-coret di Tab, saya rapikan sedikit di laptop dan saya print-out di kertas sticker. Hihi gemes sendiri karena sudah lama sekali tidak bikin perintilan seperti ini. Walaupun hasilnya masih ala kadarnya, but it's still a progress!
Oh iya, saya beli dua buku Kamo, biasanya sering lihat sneak peak how to draw nya Kamo di Pinterest yang pakai Bahasa Jepang, gataunya ada versi Bahasa Inggrisnya. Yang satu lagi judulnya How to Doodle Everywhere. Buku ini bisa dibeli di Periplus. Satu bukunya harganya sekitar 210ribuan.
Saya gak yakin bisa gambar-gambar lagi dimasa karantina dengan gejala flu yang cukup berat hehe, tapi mari kita lihat siapa tau sempat ya gambar-gambar singkat ketika gejalanya sudah jauh lebih baik.
Kamu bisa download gambarnya untuk di print jadi sticker juga ya! Silakan download untuk pemakaian pribadi bukan untuk di perjual-belikan ok!
Terima kasih sudah membaca!!
Sehat-sehat kalian semua!
Halo!
Ingin sekali menulis refleksi 27 Tahun sebenarnya, tapi lebih ingin post ini duluan di Blog hari ini.
ADA APA AJA DI MEJA KERJA SAYA?
Karena sejak awal tahun, hampir semua pekerjaan saya kerjakan dari rumah. Saya minta izin ke Mas Har menggunakan satu ruangan di rumah kontrakan kami untuk dijadikan kantor. Isinya semua perlengkapan kerja saya hehe.
Ngomong-ngomong tentang meja kerja, karena belum punya budget untuk beli meja kerja impian yang tahun lalu saya lihat di IKEA, saya pakai meja TV punya pemilik rumah. Tingginya pas dan lumayan lebar, jadi bisa tetap nyaman dipakai kerja. Hihiii semoga bisa lekas kebeli meja impiannya amiiiin.
Gambar diatas kurang lebih adalah pemandangan sehari-hari di meja keja sekarang. Kalau mau dilengkapi sebenarnya meja kerja ini arahnya ke tembok yang isinya tempelan gambar, kerjaan, tagihan, to do list dan sebagainya hehe. Emang dasarnya suka nempel-nempel jadi dimana aja ditempel-tempel.
kalau teman-teman bagaimana?
Benda-benda apa saja yang menemani teman-teman bekerja setiap hari?
Akhir pekan lalu saya berkesempatan menonton konser orkestra untuk pertama kalinya. Serunya berkali-kali lipat karena ini adalah: pengalaman pertama, di ruang terbuka daaan gratis hehe.
Acara konser akbar monas 2019 kemarin diselenggarakan oleh Jakarta Oratorio Society dan Jakarta Simfoni Orchestra.
Sebenarnya acara dimulai pukul 18.30, tapi karena terlalu semangat, saya jam 16.30 saya naik transjakarta ke Monas dari kosan di daerah Rawamangun, begitu sampai, masih sekitar pukul 17.30 dan senang sekali karena bisa dapat tempat duduk yang strategis. Sebelum magrib tempatnya masih sepi, masih banyak bangku kosong. Saya duduk dan ngetag tempat duduk untuk Hanafi, teman saya yang mau aja diajak nonton konser klasik ini (ga tau deh Hanafi suka atau gak). Tapi setelah magrib tempat langsung ramai, kabarnya ada 20.000 orang yang hadir, banyak yang duduk dilantai juga, tapi karena sepertinya yang datang adalah penikmat musik klasik yang paham etika menonton konser klasik, semua yang hadir tertib, tidak berisik, tau kapan waktunya tepuk tangan dan sangat khidmat menikmati lantunan musiknya.
Saya sendiri punya obsesi untuk menonton konser klasik sejak sering membaca komik-komik musik seperti Nodame Cantabile dan Piano No Mori. Kemarin, setelah pertama kali menyaksikan langsung, rasanya mau lagi! haha.
Menjadi konsisten memang sulit ya!
Bulan Juli berjalan amat sangat cepat sampai saya tak sadar ini sudah tangal 25, di awal bulan kemarin, saya sempat berjanji untuk menjadi anak baik yang lebih rajin latihan menggambarnya dari pada jajan alat tulis dan alat gambar lucu di Gramedia. Nyatanya hingga hari ini, sketchbook yang saya beli baru terisi setengahnya.
Tapi bulan ini adalah bulan paling banyak saya menggunakan alat tulis dan alat gambar. Padahal biasanya hanya beli lalu ditumpuk di wadah perkakas gambar. Rasanya seru sih hehe. Seperti kembali ke 2015 waktu saya sedang semangat-semangatnya belajar gambar.
Gara-gara ini juga saya jadi sadar kalau alat gambar saya awet banget! Masa Koi Sakura Watercolor Pocket saya masih ada sampai sekarang, udah kotor dan banyak bocel-bocel sih, tapi isinya masih lumayan banyak. Saking jarangnya digunakan melukis. Padahal belinya dari 2014, atau mungkin karena saya campur-campur menggunakan beragam cat air (bisa jadi sih!). Dari semua cat air, yang terlihat signifikan sisa sedikit hanya Pentel, sisanya, Winsor Newton half pan, Giotto, dan Koi masih cukup banyak.
Semalam masih sempat meluangkan waktu untuk membuat sketsa, mengisi buku harian dan jurnal rasa syukur. Mari kita lihat akan sekonsisten apa Asri untuk urusan hobi menggambar dan kecanduan mengumpulkan dan menggunakan alat tulis warna-warni untuk mengisi jurnal :)
Saya terinspirasi membuat ilustrasi untuk kutipan ini dari snapgram Kak Ayu, founder Sabang Merauke. Saya berkomentar iseng "Wow, apa kubikin gambarnya dan tempel di dekat meja kerja ya?" lalu akhirnya tradaaa. Walaupun nunggu sebulan baru selesai gambar.
Kenapa amat niat sampai bikin ilustrasi satu kutipan alih-alih download yang sudah ada di pinterest?
Tentu karena ini amat saya haha. Walaupun di kantor tidak ada yang usil menyinggung betapa berantakannya meja saya, tapi biarlah saya tempel ini di dinding untuk mengurangi rasa bersalah tiap melihat meja yang amat berantakan. :)
Menulis setelah sekian lama. Akhirnya menulis di hari pertama ramadhan. Penuh ke-chaosan sejak sahur pertama, beli ayam harusnya 2 (untuk Renti dan saya) ternyata cuma satu yang dibungkus. Akhirnya makan hanya dengan perkedel, tapi alhamdulillah, gak juga bikin kelaparan dan kekerebekan. :)
Ramadhan kali ini terasa berbeda sekali. Selain karena tinggal di Jakarta, juga karena ketika pulang ke rumah weekend nanti, tak ada lagi Bapak menunggu di sofa depan TV rumah kami. Sudah sebulan sejak Bapak pergi meninggalkan kami selamanya, sebulan juga kami beradapatasi, Bapak tak sepenuhnya pergi, ia selalu ada di hati kami.
Ramadhan kali ini juga rasanya wah karena saya sedang mencoba pekerjaan baru, masih dekat dengan pendidikan anak, tapi bukan lagi mengajar dan berhubungan dengan gambar dan desain, jadinya beberapa bulan terakhir ini juga gaya gambar digital saya cukup berkembang.
Semoga hari-hari kedepan ada waktu yang cukup untuk kembali menulis :)
Rasanya rindu meramaikan blog sendiri :)
Seminggu ini saya sengaja tak pergi kemana-mana. Bahkan tak menghadiri undangan salah satu sekolah swasta yang namanya lumayan wah, alasannya simpel saja. Jauh banget dari Cimahi. Sebelum prosesnya terlalu jauh jadi lebih baik di -cut saja, saya gak sanggup rasanya harus berangkat 90 menit sebelum masuk sekolah setiap hari. Total 180 menit di atas kendaraan. Huaaah. Dan ngekos padahal masih di sekitaran Bandung Raya juga rasanya sayang, kan alasan cari kerja di Bandung supaya tetap bisa di rumah :') Jadi yah. Mungkin untuk beberapa hal, ada kalanya menyerah sebelum bertanding itu perlu. Prioritas setiap orang kan beda-beda ya :D
Nah, Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali menggambar, bermain dengan kuas dan warna lalu menghasilkan karya-karya perintilan yang membuat diri sendiri senang melihatnya :). Alhasil menganggur di rumah saya membuka lagi perlengkapan gambar. Mulai coba-coba menggambar dan melatih kembali tangan yang setahun sudah kembali kaku ketika pegang kuas :D.
Saya mencoba membuat beberapa pola-pola kembang yang selalu menarik hati saya :) sambil bikin perintilan lainnya yang bisa dijadikan Freebies di Blog :) Salah satunya sudah jadi sih.
Tapi saya mau sharing sebuah karya yang akhirnya saya jadikan motif pelingdung ponsel saya.
Tradaaaa, ternyata walaupun sebenarnya setahun kemarin saya tak benar-benar berhenti menggambar karena hanya berganti media menggunakan pentab dan aplikasi di laptop, menggambar dengan kuas dan kertas rasanya selalu lebih bikin gembira :) haha dan lebih fokus tentunya, tak ada ctrl+z diatas kertas.
Saya pernah berbincang dengan seorang teman, ia bilang menganggur bisa jadi ladang eksplorasi terhadap hal-hal yang kita sukai. Yang saat bekerja belum tentu bisa kita sentuh kembali. Dan saya rasa menganggur kali ini menjadi waktu untuk kembali belajar pegang kuas, membuat karya-karya perintilan di rumah, makin rajin menulis jurnal juga makin rajin mengurus tanaman-tanaman di pot depan rumah :)
Kalau kamu, ketika nganggur waktunya digunakan untuk belajar apa ?
|
Ramadhan Goals |
Bapak masih di rumah sakit, saya sendiri masih gantian jaga dengan Ibu. Ibu jaga malam, tidur disana, paginya saya menemani bapak sampai siang atau sore.
Hari-hari kami di rumah agak kacau, terutama waktu sahur kemarin. Saya, Bayu, Siwi dan Dimas bangun kesiangan, padahal tetangga kami bergantian mengetuk pintu rumah untuk membangunkan kami sahur. Akhirnya kami makan terburu-buru, saya tak sempat membuat sayur dan tumis yang saya janjikan pada ibu dan adik saya untuk disantap ketika sahur.
Sekarang, hari ini dan beberapa hari kebelakanga ketika ibu harus membagi waktu antara rumah dan rumah sakit, barulah saya sadar bahwa ibu tidak tergantikan, I love you bu.
Sementara itu sepulang dari rumah sakit tadi saya tidur sampai setengah lima sore, amat sangat kelelahan, sekarang saya menyibukkan diri didepan layar komputer, menulis laporan perkembangan anak yang harus dibagikan Sabtu dan Minggu nanti, rencananya semuanya akan saya kerjakan sejak Jumat lalu, tapi rencana tinggal rencana, jadi sekarang waktunya mengejar semuanya.