We somehow managed to make a trip from Cimahi, our hometown to Bengkalis, an island in Riau Province that only 2 hours away by ship from Malacca, Malaysia.
|
Istana Siak |
Pekan lalu saya, Mas Har dan Rana melakukan perjalanan jauh pertama kami dari rumah ke tempat projek kerja Mas Har saat ini di Pulau Bengkalis, Riau. Ada satu alasan berat kenapa saya ingin ikut pergi, bukan karena ingin liburan atau ingin jalan-jalan, tapi karena ingin bertemu Emak! Emak Ilin, sahabat saya dan Mas Har, rekan satu penempatan waktu Indonesia Mengajar di Banggai dulu.
Karena sedang pegang project kerjaan yang cukup menyita waktu, saya sampai gak melakukan riset sama sekali perjalanan kesana akan bagaimana, hotelnya gimana, tempatnya gimana bla bla bla semua saya skip dan saya percayakan pada Mas Har. Jelang hari H, baru saya sadar kalau perjalanan kesana lumayan berat dan Ya Allah lumayan banget ke Bengkalis bawa bayi haha.
Sebetulnya saya gak banyak jalan-jalan di Bengkalis, jadi ga bisa banyak cerita juga ada apa aja disana hehe. Karena saya sama sekali gak ambil cuti, saya ajak adik saya untuk bantu gantian jaga Rana di kamar hotel. Kami keluar hanya waktu cari makan. Ada beberapa hari juga bisa jalan-jalan sore sih sama Mas Har Naik motor keliling kotanya. Tapi part paling seru dari perjalanan ini ya emang ketemu Emak dan nyicip perjalanan pertama yang cukup jauh buat Rana. +Makan Seafood haha!
|
Pengalaman terbang pertama Rana |
|
Bertemu Emak setelah terakhir temu 2019 di Jakarta |
|
Jauh-jauh ke Bengkali, tetap nemenin Ibu kerja di Hotel |
|
View restoran di hotel tempat menginap: pohon dan rawa-rawa mangrove |
|
Di Pantai Selat Baru, Bengkalis |
|
Nyebrang dari Bengkalis ke Sumatera |
Jujur saya agak gak siap untuk perjalanan ini, plus pergi dimasa peralihan cuaca ini agak ngerepotin karena: berangkat semua fit, pulang kami berempat sakit.
Mumpung masih hangat sekali perjalanannya, saya mau kasih beberapa tips untuk teman-teman yang ingin melakukan traveling bersama bayi di masa covid. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan kalau teman-teman juga ingin melakukan perjalanan serupa:
1. Pastikan tahu level PPKM di lokasi kamu dan lokasi yang akan didatangi, ini akan mempengaruhi persiapan tes covid yang perlu dilakukan.
2. Pastikan tahu kebijakan COVID Test di Masing-masing Bandara! INI PENTING sekali karena ternyata kebijakan di Soetta berbeda dengan bandara lainnya di Indonesia. Di Soetta bayi boleh pakai surat antigen, di Bandara Pekanbaru bayi wajib PCR.
3. Siapkan dokumen-dokumen keluarga seperti KK (ini jadi verifikasi waktu bawa bayi di bandara), bawa salinan copynya aja cukup!
4. Bawa semua perlengkapan bayi essential! perlak (yg bisa dilipat), popok, baju ganti, minyak telon (kalau pakai) disiapkan di satu tas sendiri. +mainan kalau bayinya sebesar Rana sudah mulai asyik pegang-pegang benda.
5. Kesiapan makan! ini yang saya merasa banyak miss nya karena Rana baru banget MPASI :'(, saya menyiapkan makanan instan (bubur dan biskuit) bawa termos air panas untuk seduh makanannya, bawa mangkuk dan alat saring makanan, sendok dan beli alat cucinya di dekat hotel.
6. Jika memungkinkan, pilih penerbangan yang jamnya lebih baby friendly. Misal kalau dikasus saya, penerbangan jam 8.00 pagi malah agak bikin Rana gak nyaman karena harus nyubuh dari Bandung. Tapi pas pulang enak banget, penerbangan jam 1.45 siang, gak rusuh pagi-pagi dan gak bikin Rana Cranky.
Sekian catatan jalan-jalan yang cukup berantakan kali ini, nanti kalau sedang mood saya rapikan ya :').
Atau bikin deep review lainnya di postingan lain!